Gapura Rp356 Juta ke Rumah Wabup PUPR Pandeglang Klarifikasi
medianews – Sebuah proyek pembangunan gapura senilai Rp356 juta di akses menuju rumah dinas Wakil Bupati Pandeglang mendadak viral di media sosial. Publik ramai memperdebatkan anggaran yang dinilai terlalu besar hanya untuk sebuah gapura. Menanggapi kontroversi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pandeglang memberikan klarifikasi resmi, menegaskan bahwa pembangunan dilakukan sesuai aturan serta telah melalui mekanisme perencanaan.
- Proyek Gapura Jadi Sorotan Publik
Gapura yang terletak di jalan menuju rumah dinas Wakil Bupati Pandeglang itu awalnya hanya dianggap proyek biasa. Namun, ketika nilai anggaran sebesar Rp356 juta tersebar di media sosial, banyak warga mempertanyakan urgensi serta efisiensi penggunaan APBD. Kritik bermunculan, sebagian menilai dana sebesar itu lebih baik dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan rusak atau saluran air di desa-desa. - Klarifikasi dari PUPR Pandeglang
Kepala Dinas PUPR Pandeglang menjelaskan bahwa pembangunan gapura tersebut tidak semata-mata untuk keperluan pribadi pejabat. Menurutnya, gapura itu merupakan bagian dari program penataan kawasan perkantoran dan rumah jabatan di wilayah Pandeglang. Ia menegaskan bahwa proyek tersebut sudah melalui proses lelang resmi serta diaudit sesuai prosedur pengadaan barang dan jasa pemerintah. - Alasan Anggaran Dinilai Tinggi
PUPR juga memaparkan bahwa nilai proyek Rp356 juta mencakup berbagai komponen, mulai dari desain arsitektur, bahan berkualitas tinggi, sistem pencahayaan, hingga pengerjaan lanskap sekitarnya. Gapura tersebut dirancang untuk menjadi ikon kawasan, bukan sekadar pintu masuk. Meski demikian, pihak dinas mengakui bahwa persepsi publik bisa berbeda ketika angka besar digunakan untuk proyek dengan nilai simbolis seperti gapura. - Respons Masyarakat dan Aktivis
Klarifikasi PUPR belum sepenuhnya meredam kritik. Sejumlah aktivis lokal tetap menilai proyek tersebut kurang prioritas di tengah kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak. Beberapa warga menyoroti kondisi jalan desa yang masih banyak berlubang, sementara pemerintah mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk pembangunan gapura. Di media sosial, topik ini terus menjadi bahan diskusi hangat, bahkan menimbulkan meme satir yang menyoroti penggunaan anggaran. - Harapan Transparansi dan Pengawasan
Kontroversi gapura Rp356 juta ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam setiap program pembangunan. Publik berharap pemerintah daerah lebih terbuka dalam menjelaskan manfaat jangka panjang proyek semacam ini, sekaligus memastikan skala prioritas anggaran benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat. PUPR Pandeglang sendiri berjanji akan memperkuat komunikasi publik agar kesalahpahaman semacam ini tidak kembali terulang.
Kasus viral gapura ini menegaskan bahwa keterbukaan informasi dan penjelasan rinci sangat dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Apa pun tujuannya, penggunaan anggaran publik akan selalu menjadi sorotan, terlebih ketika menyangkut nilai miliaran atau ratusan juta rupiah. Kini, masyarakat Pandeglang menanti tindak lanjut pemerintah daerah untuk membuktikan bahwa pembangunan gapura tersebut benar-benar bermanfaat, bukan sekadar proyek yang menuai polemik.
