UNESCO Akui Kota Malang Sebagai Kota Kreatif Dunia di Bidang Media Arts
medianews.web.id Kabar membanggakan datang dari Indonesia. Kota Malang resmi bergabung dengan jaringan UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di bidang Media Arts.
Status ini menempatkan Malang sejajar dengan kota-kota besar dunia seperti Toronto, Lyon, dan Seoul yang lebih dulu dikenal sebagai pusat seni digital.
Penetapan tersebut diumumkan langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, di markas besar lembaga tersebut.
Malang menjadi satu dari 58 kota baru yang bergabung dalam jaringan kreatif global dan menjadi kota pertama di Jawa Timur yang mendapat pengakuan dunia di bidang seni media.
Kebanggaan untuk Indonesia
Pencapaian ini menjadi kebanggaan besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Malang.
Kota ini sebelumnya dikenal sebagai kota pendidikan dan pariwisata. Kini, Malang juga diakui sebagai kota kreatif dunia dengan kekuatan pada seni digital, desain, dan teknologi.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah membangun ekosistem kreatif di kota ini, mulai dari pelaku seni, akademisi, hingga generasi muda.
“Pengakuan UNESCO adalah hasil kerja keras bersama. Ini bukti bahwa Malang punya potensi besar di bidang seni dan teknologi,” ujar Wahyu.
Menurutnya, penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk menjaga reputasi Malang di panggung dunia.
Tentang UNESCO Creative Cities Network
UNESCO Creative Cities Network (UCCN) adalah jaringan kota global yang menempatkan kreativitas sebagai bagian penting dari pembangunan berkelanjutan.
Ada tujuh kategori dalam jaringan ini, yaitu Gastronomy, Literature, Music, Film, Design, Crafts and Folk Art, dan Media Arts.
Kota yang bergabung diharapkan dapat saling berbagi pengalaman, mengembangkan kolaborasi lintas budaya, serta memperkuat ekonomi kreatif lokal.
Dengan bergabungnya Malang, Indonesia kini memiliki tiga kota dalam jaringan UCCN.
Bandung diakui di bidang Desain dan Ambon di bidang Musik.
Ekosistem Seni Digital di Malang
UNESCO menilai Malang memiliki ekosistem kreatif yang kuat.
Kota ini menjadi rumah bagi ratusan komunitas seni, studio animasi, desainer grafis, serta pengembang gim.
Banyak kreator muda yang aktif berinovasi dan berkolaborasi dengan kampus maupun pelaku bisnis lokal.
Universitas seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang turut mendorong pengembangan riset dan pendidikan berbasis teknologi.
Festival seni digital, pameran multimedia, serta ruang kolaborasi kreatif rutin digelar di berbagai sudut kota.
Pemerintah kota juga aktif membuka ruang bagi para kreator.
Program seperti Creative Hub dan Digital Art Lab menjadi wadah bagi seniman muda untuk memamerkan karya.
Kehadiran ruang publik semacam ini memperkuat posisi Malang sebagai kota yang ramah inovasi.
Tanggung Jawab Baru Setelah Pengakuan UNESCO
Status sebagai kota kreatif dunia membawa tanggung jawab besar.
UNESCO mendorong Malang untuk terus memperluas kerja sama lintas sektor dan menjaga keberlanjutan ekosistemnya.
Pemerintah Kota Malang berencana meningkatkan kolaborasi dengan kota lain dalam jaringan UCCN.
Program pertukaran seniman, pelatihan, dan proyek lintas budaya akan menjadi bagian dari strategi pengembangan ke depan.
Wali Kota Wahyu menyebut pemerintah sedang menyiapkan regulasi yang mendukung investasi di bidang ekonomi kreatif.
Ia berharap langkah ini bisa memperkuat peran industri lokal di sektor media digital dan seni kontemporer.
“Kami ingin Malang menjadi contoh kota kreatif yang tidak hanya berbicara inovasi, tapi juga kesejahteraan warganya,” ujar Wahyu.
Peluang Ekonomi dari Pengakuan Dunia
Pengakuan UNESCO tidak hanya memberi prestise, tetapi juga peluang ekonomi besar.
Kota dalam jaringan UCCN biasanya menarik investasi, wisatawan, dan kerja sama internasional.
Malang berpeluang memperkuat sektor pariwisata kreatif dengan menggabungkan seni digital dan budaya lokal.
Pameran seni media, festival cahaya, dan kegiatan berbasis teknologi dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan.
Selain itu, keanggotaan di UCCN membuka akses pada pendanaan dan kolaborasi proyek internasional.
Pelaku industri kreatif lokal bisa memperluas jaringan global dan membawa karya mereka ke pasar internasional.
Peran Generasi Muda dalam Pembangunan Kreatif
Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga status Malang sebagai kota kreatif dunia.
Mereka menjadi motor penggerak inovasi melalui komunitas, startup, dan proyek kolaboratif berbasis teknologi.
Pemerintah berencana melibatkan mahasiswa dan pelajar dalam program pelatihan seni digital serta pengembangan animasi.
Tujuannya agar regenerasi talenta kreatif terus berjalan dan tidak berhenti pada satu generasi saja.
Kesimpulan
Penetapan Malang sebagai Kota Kreatif Dunia di bidang Media Arts menjadi bukti bahwa kreativitas Indonesia diakui dunia.
Status ini tidak hanya meningkatkan citra kota, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan budaya yang lebih luas.
Tantangan berikutnya adalah menjaga konsistensi.
Pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat harus terus berkolaborasi agar ekosistem kreatif tetap hidup.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Malang berpotensi menjadi pusat seni media yang menginspirasi kota-kota lain di Indonesia dan dunia.

Cek Juga Artikel Dari Platform infowarkop.web.id
