BRIN Serahkan Hibah Tanah ke BPS, Wujud Sinergi untuk Pengembangan Data dan Pendidikan Statistik Nasional
medianews.web.id Langkah besar diambil dua lembaga strategis negara. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) resmi menandatangani Nota Kesepahaman tentang pengelolaan dan pemanfaatan data statistik.
Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya memperkuat integrasi data dan riset nasional menuju pemerintahan berbasis bukti (evidence-based policy).
Selain penandatanganan MoU, acara juga diisi dengan serah terima hibah tanah seluas 9,7 hektare dari BRIN kepada BPS. Tanah tersebut berlokasi di Kabupaten Bogor dan akan digunakan untuk perluasan kampus Politeknik Statistika STIS.
Langkah ini menunjukkan komitmen BRIN dalam mendukung pengembangan pendidikan statistik. Kampus baru diharapkan menjadi pusat pembelajaran yang modern dan berwawasan global.
Komitmen BPS Bangun Ekosistem Statistik Modern
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa kerja sama ini sangat penting bagi masa depan sistem statistik Indonesia.
Menurutnya, di era digital, data menjadi fondasi bagi perencanaan kebijakan yang akurat.
“Kolaborasi ini bukan hanya soal berbagi data, tapi membangun ekosistem statistik nasional yang lebih inovatif dan inklusif,” ungkap Amalia.
BPS ingin memastikan setiap kebijakan pemerintah disusun berdasarkan data yang valid. Karena itu, sinergi dengan BRIN menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola data antar lembaga negara.
Amalia juga menegaskan bahwa BPS siap memperluas akses publik terhadap data resmi melalui platform digital yang transparan dan interaktif.
Dukungan BRIN untuk Pendidikan dan Inovasi Statistik
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan bahwa penyerahan tanah ini bukan hanya formalitas, melainkan bentuk dukungan nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia di bidang statistik.
“Pendidikan statistik berperan besar dalam memastikan setiap riset dan kebijakan berbasis pada data yang valid,” ujarnya.
Menurutnya, perluasan kampus STIS menjadi langkah penting untuk mencetak tenaga statistik yang mumpuni dan siap menghadapi tantangan data besar (big data).
Tanah hibah yang diserahkan juga dilengkapi dokumen resmi berupa Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara (BMN) dan dokumen kepemilikan aset. Semuanya kini berada di bawah pengelolaan BPS.
Makna Hibah Tanah untuk STIS
Lahan seluas 9,7 hektare di Bogor itu akan menjadi lokasi kampus baru Politeknik Statistika STIS. Fasilitas baru ini akan dibangun dengan konsep modern, inklusif, dan berkelanjutan.
BPS berencana menghadirkan laboratorium data, ruang riset kolaboratif, serta pusat pembelajaran berbasis teknologi digital.
“Kami ingin mencetak lulusan statistik yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan global,” kata Amalia.
STIS baru diharapkan menjadi simbol kemajuan pendidikan statistik nasional. Selain itu, kampus ini akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam memproduksi dan mengolah data berkualitas tinggi.
Menuju Satu Pintu Data Nasional
Kolaborasi BRIN dan BPS akan memperkuat integrasi data riset dan statistik dalam satu sistem nasional.
Langkah ini penting agar pemerintah memiliki sumber data tunggal yang terpercaya, efisien, dan terkoordinasi dengan baik.
Amalia menjelaskan bahwa pengelolaan data lintas sektor seringkali menghadapi kendala akibat perbedaan format dan sistem.
“Melalui sinergi ini, kami ingin menghapus sekat antar lembaga. Semua data akan terhubung dalam satu ekosistem digital nasional,” jelasnya.
Kerja sama juga mencakup peningkatan kualitas analisis data dan penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung pengambilan keputusan pemerintah.
Efisiensi dan Transparansi Pemerintahan
BRIN menilai bahwa integrasi data nasional akan meningkatkan efisiensi birokrasi dan transparansi pemerintahan.
Menurut Handoko, kolaborasi ini akan membantu mencegah duplikasi riset dan mempercepat inovasi berbasis data.
“Data bukan sekadar angka. Data adalah aset negara. Dengan integrasi yang baik, pemerintah bisa mengambil keputusan lebih cepat dan akurat,” tegasnya.
Selain memperkuat basis data nasional, kerja sama ini juga mendukung program Indonesia Emas 2045.
Keduanya berkomitmen menciptakan kebijakan publik yang berbasis ilmu pengetahuan dan riset yang terukur.
Dampak Langsung bagi Pendidikan dan Masyarakat
Penyerahan lahan kepada BPS akan berdampak besar pada dunia pendidikan vokasi statistik.
Kampus baru STIS akan menampung lebih banyak mahasiswa dan memperluas program riset terapan di bidang ekonomi, sosial, dan teknologi informasi.
Mahasiswa STIS nantinya juga akan memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam riset bersama BRIN.
Dengan begitu, kolaborasi pendidikan dan riset bisa berjalan lebih erat, menciptakan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja dan riset internasional.
BRIN berharap, kolaborasi ini dapat melahirkan lebih banyak ahli statistik dan analis data yang mampu bersaing secara global.
Kesimpulan: Sinergi untuk Indonesia Berbasis Data
Kerja sama antara BRIN dan BPS menandai babak baru dalam pembangunan ekosistem data nasional.
Hibah lahan bukan sekadar transfer aset, tetapi simbol sinergi dua lembaga strategis untuk masa depan Indonesia berbasis ilmu pengetahuan.
Kedua institusi sepakat untuk terus memperkuat riset, pendidikan, dan tata kelola data negara.
Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang melek data, berintegritas, dan siap membangun bangsa dengan pengetahuan yang kuat.
Kolaborasi BRIN dan BPS menjadi contoh nyata bahwa kemajuan tidak hanya datang dari kebijakan besar, tetapi juga dari komitmen bersama untuk membangun data sebagai kekuatan bangsa.un oleh kebijakan, tetapi juga oleh data yang jujur, akurat, dan berpihak pada kemajuan masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform georgegordonfirstnation.com
