IKN Disebut Kota Hantu oleh Media Asing DPR Minta Pemerintah Tunjukkan Bukti Nyata
medianews.web.id Media Inggris The Guardian menyoroti kondisi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam laporannya, media tersebut menyebut IKN sebagai “kota hantu”.
Istilah itu muncul karena proyek berjalan lambat dan belum menunjukkan aktivitas ekonomi yang berarti.
Proses pemindahan aparatur sipil negara (ASN) juga terus tertunda.
Padahal, pemerintah sebelumnya menjanjikan bahwa IKN akan menjadi kota modern, hijau, dan berteknologi tinggi.
Namun, hingga kini sebagian infrastruktur belum rampung, sementara kehidupan sosial di wilayah tersebut masih sepi.
Laporan itu pun memicu perdebatan di dalam negeri.
DPR: Jawab Kritik dengan Kerja Nyata
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin, meminta pemerintah tidak membalas kritik dengan pernyataan.
Menurutnya, cara terbaik menjawab tudingan itu adalah menunjukkan hasil konkret di lapangan.
“Kota hantu itu maknanya peyoratif, masa depannya gelap. Label itu harus dijawab dengan kinerja yang lebih cepat dan terbuka,” kata Khozin.
Ia menilai Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) perlu mempercepat pembangunan dan memperbaiki pelaporan kepada publik.
Menurutnya, laporan rutin dengan data dan gambar nyata akan membantu masyarakat melihat kemajuan proyek secara langsung.
Kelemahan Komunikasi Publik OIKN
Khozin menyoroti lemahnya komunikasi publik OIKN.
Menurutnya, masyarakat masih sulit mendapatkan informasi detail mengenai progres pembangunan.
Minimnya keterbukaan menimbulkan kesan bahwa proyek berjalan lambat dan tidak terkelola dengan baik.
“Kinerja lapangan harus dibarengi komunikasi yang jujur dan konsisten. Jangan hanya menyebut keberhasilan, tapi tunjukkan buktinya,” ujarnya.
Khozin menegaskan, kepercayaan publik adalah modal penting dalam proyek nasional sebesar ini.
Tanpa dukungan masyarakat, pembangunan sebesar apa pun akan kehilangan makna.
Transparansi dan Akuntabilitas Diperlukan
DPR juga menekankan pentingnya transparansi penggunaan anggaran.
Masyarakat perlu tahu bagaimana dana dikelola dan siapa saja pihak yang terlibat.
Langkah ini penting untuk mencegah kecurigaan dan memastikan proyek berjalan sesuai aturan.
Transparansi juga diharapkan meningkatkan kepercayaan investor.
Dengan keterbukaan informasi, mitra luar negeri bisa melihat keseriusan pemerintah dalam membangun ibu kota baru.
Tanpa hal itu, stigma negatif seperti “kota hantu” akan terus muncul.
Komitmen Pemerintah terhadap Masa Depan IKN
Khozin menilai pemerintah pusat sudah memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan proyek IKN.
Beberapa regulasi baru menegaskan bahwa pembangunan ini termasuk dalam rencana kerja nasional jangka panjang.
Tujuannya menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan dan simbol politik Indonesia di masa depan.
“Pemerintah telah menunjukkan keseriusan melalui kebijakan dan regulasi. Sekarang tinggal bagaimana OIKN menjalankan mandat itu secara maksimal,” ujar Khozin.
Ia berharap kritik dari media asing justru menjadi motivasi bagi OIKN.
Dengan kinerja yang lebih baik, IKN dapat berubah dari proyek yang diragukan menjadi bukti kemajuan Indonesia.
Tantangan di Lapangan Masih Berat
Pembangunan IKN menghadapi banyak tantangan.
Masalah utama ada pada pendanaan, kesiapan infrastruktur dasar, serta ketersediaan sumber daya manusia.
Beberapa proyek masih menunggu kepastian investasi dari pihak swasta dan luar negeri.
Selain itu, pembangunan di wilayah baru seperti Kalimantan Timur membutuhkan koordinasi lintas kementerian.
Kondisi cuaca, logistik, dan akses transportasi juga menjadi faktor penghambat.
Pemerintah mengklaim tengah berupaya menata fondasi agar pemindahan ibu kota berjalan bertahap dan berkelanjutan.
Bangun Kepercayaan dengan Komunikasi Terbuka
Khozin menyarankan OIKN untuk aktif memperlihatkan progres pembangunan melalui laporan rutin, video lapangan, dan data terbuka.
Dengan cara itu, publik dapat menilai sendiri sejauh mana kemajuan proyek berlangsung.
Strategi komunikasi yang efektif juga penting untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Menurutnya, label negatif bisa dihapus hanya dengan bukti visual dan laporan yang dapat diverifikasi.
OIKN diharapkan menjadi lebih proaktif menjelaskan setiap tahapan pembangunan agar tidak mudah disalahpahami.
IKN Sebagai Simbol Perubahan
Terlepas dari kritik yang ada, IKN tetap dipandang sebagai simbol perubahan.
Proyek ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan dan mengurangi ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa.
Pemerintah ingin menciptakan kota yang berorientasi pada lingkungan, teknologi, dan inovasi.
Namun, keberhasilan IKN akan sangat bergantung pada transparansi, kecepatan, dan manajemen yang profesional.
Jika pemerintah mampu menjaga hal itu, label “kota hantu” hanya akan menjadi catatan masa lalu.
Kesimpulan
Pernyataan media asing tentang IKN menjadi ujian bagi pemerintah dan OIKN.
DPR meminta semua pihak bekerja lebih cepat dan transparan agar publik melihat hasil nyata.
Kritik seharusnya dijadikan bahan evaluasi, bukan alasan untuk defensif.
Dengan kerja nyata, komunikasi terbuka, dan laporan rutin kepada publik, IKN dapat membuktikan bahwa proyek besar ini bukan sekadar impian.
Jika dikelola dengan baik, Nusantara akan menjadi simbol kemajuan Indonesia di masa depan, bukan “kota hantu” seperti yang digambarkan media asing.angunan nasional yang modern, hijau, dan inklusif.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarjawa.web.id
