Kemendikdasmen Perkuat Pendidikan Karakter di NTT
medianews – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah mengintensifkan program penguatan pendidikan karakter di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai bagian dari komitmen nasional menuju generasi berdaya saing, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Langkah ini dilakukan lewat revitalisasi sekolah, pembiasaan karakter di sekolah, dan kolaborasi dengan pemerintah daerah serta masyarakat setempat.
1. Revitalisasi Sekolah Menjadi Landasan Mutu Pendidikan
Kemendikdasmen mengalokasikan anggaran sebesar Rp615 miliar untuk revitalisasi infrastruktur sekolah di NTT. Dana ini digunakan untuk memperbaiki kondisi sekolah yang rusak ringan, sedang, maupun berat, serta membangun dua sekolah baru. Perbaikan fasilitas diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan layak, yang menjadi fondasi agar pembentukan karakter bisa berjalan dengan optimal. ANTARA News
2. Integrasi Nilai Karakter melalui Kebijakan Sistemik
Untuk memastikan pendidikan karakter tidak hanya teori, Kemendikdasmen mendorong integrasi nilai-nilai seperti religius, tanggung jawab, kerja keras, disiplin, dan empati ke dalam kurikulum dan aktivitas sekolah. Program seperti Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH) menjadi salah satu instrumen pembiasaan harian siswa agar karakter-karakter baik tersebut menjadi kebiasaan yang terinternalisasi secara nyata. vokasi.kemendikdasmen.go.id+2gtk.dikdasmen.go.id+2
3. Keterlibatan Catur Pusat Pendidikan
Peran keluarga, sekolah, masyarakat, dan media (Catur Pusat Pendidikan) dianggap krusial dalam mendukung pendidikan karakter. Di NTT, Kemendikdasmen memperkuat koordinasi dengan orang tua dan pemangku kepentingan lokal agar nilai-nilai karakter tidak hanya muncul di sekolah, tapi juga tercermin dalam lingkungan rumah dan masyarakat. Pendekatan ini diharapkan membuat pendidikan karakter menjadi sesuatu yang hidup dan tidak terkotak-kotak. Cerdas Berkarakter Kemendikdasmen RI
4. Pendekatan Pembiasaan yang Menyenangkan dan Bermakna
Program pembiasaan karakter dirancang agar tidak terasa berat. Misalnya, kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat, suasana kelas yang menggembirakan, pertemuan pagi yang ramah, dan kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan olahraga, seni, serta kegiatan sosial. Tujuannya agar pembiasaan karakter menjadi bagian alami dari rutinitas siswa, bukan beban tambahan. Cerdas Berkarakter Kemendikdasmen RI+1
5. Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski upaya sudah dilakukan, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. NTT sebagai provinsi kepulauan mengalami kesulitan akses infrastruktur, distribusi guru berkualitas, dan sarana pendukung pendidikan yang belum merata. Tantangan budaya lokal juga penting untuk diakomodasi agar nilai-nilai nasional dapat bersinergi dengan kearifan lokal. Harapannya, dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, program penguatan karakter mampu memberi dampak nyata, terutama dalam menumbuhkan siswa yang tidak hanya pintar secara akademik tapi juga matang secara moral dan sosial.
Pendidikan karakter yang kuat di NTT bukan hanya soal mencetak siswa yang patuh pada aturan, melainkan membangun generasi yang memiliki integritas, peduli kepada sesama, dan siap berkontribusi positif bagi komunitasnya. Dengan revitalisasi sekolah, kebijakan pembiasaan, serta kolaborasi lintas pihak, Kemendikdasmen menegaskan bahwa karakter adalah fondasi untuk mencapai pendidikan bermutu bagi semua anak Indonesia, termasuk di pelosok NTT.
