Unismuh Makassar Perkuat Riset Terapan dan Pengabdian Masyarakat Lewat Klinik Proposal PKM
medianews.web.id Universitas Muhammadiyah Makassar terus menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga aktif menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penguatan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada dampak sosial yang terukur dan berkelanjutan.
Dalam konteks Tridarma Perguruan Tinggi, riset dan pengabdian tidak lagi diposisikan sebagai kewajiban administratif semata. Keduanya dipandang sebagai instrumen strategis untuk menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus memperkuat relevansi perguruan tinggi di tengah dinamika sosial yang terus berubah.
Workshop dan Klinik PKM sebagai Strategi Penguatan Kapasitas
Sebagai langkah konkret, Unismuh Makassar melalui Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) menyelenggarakan Workshop Proposal dan Klinik Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam menyusun proposal yang berkualitas, kompetitif, dan sesuai dengan arah kebijakan nasional.
Berbeda dengan workshop konvensional, kegiatan ini mengombinasikan pemaparan materi dengan sesi klinik proposal. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan konseptual, tetapi juga pendampingan praktis dalam membedah proposal yang sedang disusun.
Pembukaan oleh Pimpinan Universitas
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unismuh Makassar. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penelitian dan pengabdian merupakan jembatan strategis antara dunia akademik dan kehidupan masyarakat.
Menurutnya, orientasi riset perguruan tinggi saat ini harus melampaui target publikasi ilmiah. Riset dan pengabdian dituntut menghadirkan dampak sosial yang nyata, terukur, dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga standar mutu dalam setiap proposal. Bukan hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi mampu menunjukkan kebaruan, relevansi, dan kontribusi nyata terhadap pemecahan masalah sosial.
Mendorong Dosen Lebih Kompetitif Secara Nasional
Melalui kegiatan ini, dosen Unismuh Makassar didorong untuk meningkatkan kualitas proposal agar mampu bersaing di tingkat nasional. Persaingan pendanaan riset dan pengabdian semakin ketat, sehingga diperlukan ketelitian, kedalaman analisis, serta kejelasan dampak dalam setiap proposal yang diajukan.
Pimpinan universitas menilai bahwa dosen memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial. Dengan kapasitas akademik yang dimiliki, dosen diharapkan mampu menerjemahkan hasil riset menjadi program pengabdian yang aplikatif dan bermanfaat.
LP3M dan Fokus pada Klinik Proposal
Ketua LP3M Unismuh Makassar menjelaskan bahwa workshop ini tidak hanya berfungsi sebagai forum transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai ruang klinik proposal. Dalam sesi ini, peserta diajak membedah proposal secara langsung, termasuk aspek administrasi yang sering menjadi titik lemah dalam proses seleksi pendanaan.
Banyak proposal berkualitas gagal lolos bukan karena substansi yang lemah, melainkan karena kelalaian administratif. Melalui klinik ini, dosen dibimbing agar lebih teliti, sistematis, dan memahami standar penilaian yang digunakan oleh lembaga pendanaan.
LP3M menargetkan peningkatan jumlah proposal pengabdian masyarakat yang lolos pendanaan nasional, seiring dengan penguatan budaya riset dan pengabdian di lingkungan Unismuh Makassar.
Pengabdian Harus Berangkat dari Masalah Nyata
Dalam sesi pemaparan materi, pakar pengabdian masyarakat nasional menekankan bahwa pengabdian kepada masyarakat harus berangkat dari analisis situasi yang nyata. Program pengabdian tidak boleh dibangun atas dasar asumsi akademik semata, tetapi harus berpijak pada kebutuhan riil masyarakat.
Masyarakat diposisikan sebagai mitra, bukan objek kegiatan. Pendekatan partisipatif dinilai penting agar program pengabdian benar-benar relevan dan berkelanjutan.
Dampak dan Keberlanjutan sebagai Ukuran Keberhasilan
Pengabdian kepada masyarakat yang baik harus memiliki dampak yang jelas dan dapat dirasakan. Oleh karena itu, perumusan tujuan, indikator keberhasilan, serta metode evaluasi menjadi bagian penting dalam penyusunan proposal.
Keberlanjutan program juga menjadi perhatian utama. Program pengabdian tidak berhenti ketika pendanaan selesai, tetapi mampu meninggalkan perubahan positif yang terus berkembang di masyarakat.
Menghindari Kesalahan Umum dalam Proposal PKM
Dalam workshop ini, peserta juga dibekali strategi untuk menghindari kesalahan umum dalam penyusunan proposal. Kesesuaian antara masalah, solusi, dan metode menjadi aspek krusial yang sering luput dari perhatian.
Selain itu, konsistensi antara latar belakang masalah, tujuan kegiatan, dan luaran yang diharapkan harus dijaga dengan baik agar proposal dinilai logis dan meyakinkan.
Sinergi Riset dan Pengabdian
Unismuh Makassar mendorong agar hasil riset dosen dapat disinergikan dengan program pengabdian masyarakat. Riset tidak berhenti pada publikasi, tetapi diturunkan menjadi solusi praktis yang dapat diterapkan di lapangan.
Sinergi ini memperkuat posisi perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan solusi berbasis ilmu pengetahuan.
Harapan terhadap Budaya Akademik yang Berdampak
Melalui workshop dan klinik proposal PKM, Unismuh Makassar berharap dapat membangun budaya akademik yang berorientasi pada dampak. Dosen tidak hanya produktif secara akademik, tetapi juga kontributif secara sosial.
Perguruan tinggi diharapkan menjadi agen perubahan yang aktif menjawab tantangan masyarakat melalui riset dan pengabdian yang relevan, berkualitas, dan berkelanjutan.
Kesimpulan: Menuju Pengabdian yang Lebih Relevan dan Kompetitif
Penyelenggaraan Workshop Proposal dan Klinik PKM oleh Unismuh Makassar menegaskan komitmen institusi dalam memperkuat riset dan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak nyata. Melalui pendampingan langsung, penguatan kapasitas dosen, serta fokus pada kualitas dan dampak, Unismuh Makassar berupaya meningkatkan daya saing proposal di tingkat nasional.
Langkah ini sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra strategis masyarakat dan agen perubahan sosial yang berkelanjutan.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritagram.web.id
